Legenda Bukik Pasuak




~LEGENDA BUKIK POSUAK MAEK~

Di Sumatera Barat, tepatnya di Nagari Maek, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota ada sebuah bukit yang cukup unik, karena di puncak bukit itu ada sebuah bolongan yang menghiasi bukit itu, sehingga memberi ciri khas yang membedakan bukit itu dengan bukit-bukit yang lainnya, dari bukit itu lahir beberapa cerita rakyat yang beredar bahkan masih diceritakan sampai sekarang, Saya mau menceritakan salah satu versi yang menceritakan asal mula bukit ini, Legenda Bukik Posuak, kita mulai saja, jadi begini ceritanya.. Pada zaman dahulu kala, di daerah Sumatera tepatnya Sumatera Barat, hiduplah seorang raja yang memerintah dengan adil dan bijaksana, Bagindo Ali namanya, sang raja dikenal ramah dan pemurah kepada rakyatnya, selain itu sang raja juga punya hobi berburu, hampir setiap minggu sang raja pergi ke hutan untuk berburu. Sang raja dikenal sangat piawai memanah, seumur hidup anak panahnya selalu tepat sasaran, kalau sang raja telah melepaskan anak panah dari busurnya, sasarannya pasti kena, begitu piawainya sang raja dalam memanah. Pada suatu hari, sang raja pergi berburu ditemani oleh ketiga orang pengawalnya, biasanya dalam sehari sang raja bisa membawa pulang satu hingga dua ekor rusa hasil buruannya, namun kali ini sang raja tidak berhasil membawa seekor pun. Akhirnya sang raja memutuskan untuk pulang ke istananya. Di perjalanan pulang, seorang pengawalnya melihat seekor rusa yang sangat besar, sang raja langsung mengambil busur dan anak panahnya, dengan tergesa-gesa sang raja melepaskan busur dan "whoosssh" tembakan sang raja meleset dan rusa langsung lari menyelamatkan diri, raja kesal dan langsung mengejar rusa besar tersebut, namun sayang rusa tersebut lari terlalu cepat dan menghilang di tengah hutan. Sang raja murka karena gagal untuk pertama kalinya dalam berburu, dan berteriak ,"Akan kukejar rusa itu sampai dapat!!". Lalu sang raja beserta rombongan mengurungkan niat untuk kembali ke istana dan kembali ke dalam hutan untuk berburu. Sudah 4 hari sang raja dan pengawalnya di dalam hutan mencari rusa besar yang malang, pengawal tampak sudah putus asa dan mengajak sang raja untuk pulang ke kerajaan, tapi baginda bukannya mendengarkan nasehat si pengawal, malah marah , "Aku tidak akan pulang sampai kupenggal kepala rusa itu!" teriak sang raja. Akhirnya hari ke-7 sang raja berhasil menemukan si rusa, kali ini sang raja memanah si rusa dengan hati-hati dan "whoooosshh" "jleb" anak panah tepat menembus kepala si rusa, sang raja langsung berlari mendekati si rusa yang sempoyongan dan memenggal leher si rusa sampai putus, merah darah menciprati baju sang raja, tidak hanya itu, sang raja juga mencincang rusa karena kesal dan dengan penuh tenaga sang raja melempar paha rusa tersebut ke langit, saking kuatnya paha rusa itu terbang tinggi dan membenur sebuah bukit sampai bukit itu bolong karena hantaman paha rusa, dan paha rusa tersebut mendarat di sebuah bukit di seberang bukit yang bolong tersebut.
Sekarang bukit yang bolong itu dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan "Bukik Posuak" yang dalam bahasa Indonesia berarti Bukit Tembus/Bolong ".

Berlangganan Untuk Menerima Update Terbaru:

Disqus Comments